
Dampak Otomatisasi Industri Bagi Tenaga Kerja
Otomatisasi industri semakin sering ditemukan pada lingkungan kerja.
Banyak pekerjaan yang telah digantikan otomatisasi dikarenakan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan memperoleh hasil lebih efektif.
Tren ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan mampu menyelesaikan berbagai tugas kompleks.
Otomatisasi berfokus pada peningkatan produktivitas melalui perpanjangan jam kerja mesin dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja.
Analisis PwC ini menemukan bahwa pekerjaan yang berpotensi mengalami otomatisasi diperkirakan sekitar 3% pada awal 2020-an, meningkatkan menjadi sekitar 20% pada akhir 2020-an, dan sekitar 30% pada pertengahan 2030.
PwC mengidentifikasi bagaimana proses tersebut berlangsung ke dalam tiga gelombang periode, yaitu:
Gelombang ini sudah berjalan dengan baik sekarang.
Gelombang ini juga sedang berlangsung dan kemungkinan akan mencapai kematangan penuh pada tahun 2020-an.
Salah satu contoh dari autonomy wave adalah penggunaan kendaraan tanpa sopir di industri logistik.
Gelombang ini sedang berada dalam tahapan pengembangan, tetapi mungkin akan mencapai kematangan penuh di tahun 2030-an.
Pengelasan dan fabrikasi bagian logam sudah dilakukan oleh robot di banyak pabrik untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Hal tersebut tidaklah mengherankan.
Pasalnya, sama seperti industri manufaktur, retail memiliki banyak aspek pekerjaan yang bersifat repetitif dan mudah diprediksi.
Saat ini terdapat peningkatan keberadaan kios dan vending machine yang dapat melayani pelanggan tanpa membutuhkan pekerja.
Banyak tugas seperti entri data ataupun pembukuan, dapat diotomatiskan sehingga menghilangkan kebutuhan akan pekerja.
Berdasarkan studi Oracle’s Money and Machines: 2020 Global Study, 76% pelanggan di Asia-Pasifik dan 67% secara global lebih mempercayai robot ketimbang penasihat keuangan manusia.
Studi yang terdiri dari 9.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 14 negara ini menunjukkan bahwa mayoritas orang memberikan kepercayaan besar kepada mesin untuk melakukan pekerjaan yang secara tradisional dilakukan oleh manusia.
Pergeseran tersebut disebabkan oleh perkembangan akurasi dan efisiensi robot serta biaya otomatisasi lebih rendah.
Otomatisasi kendaraan pengangkut membawa perubahan signifikan pada pengelolaan rantai pasokan, menghemat waktu, dan mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Namun regulasi saat ini tidak mengizinkan kendaraan dapat berjalan tanpa pengemudi.
Menurut aturan hukum di banyak negara, pengemudi masih harus berada di belakang kemudi untuk mengendalikan situasi di jalan dan menganalisis potensi risiko kecelakaan.
Regulasi ketat tersebut diperkirakan akan berubah di masa depan.
Namun otomatisasi industri masih memerlukan campur tangan manusia, terutama ketika menyangkut pekerjaan yang mengandal aspek persepsi, kecerdasan sosial, dan kreativitas.
Artinya, mesin dan manusia harus bekerja sama supaya dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Demikian pula seperti banyak perusahaan sekarang yang mengintegrasikan aplikasi HRIS ke dalam proses pengelolaan SDM untuk merampingkan kegiatan administrasi, mengidentifikasi kandidat, dan menyediakan layanan mandiri kepada pegawai.
HRIS menganalisis data yang begitu masif agar dapat memberikan rekomendasi, mencocokkan profil, dan menyesuaikan kebijakan serta benefit sehingga tim HR dapat menghabiskan lebih banyak waktu pada aspek lain dari pekerjaan mereka.
Meskipun begitu, HRIS tetap memerlukan tim HR untuk memberikan feedback, data, dan perintah yang berkontribusi pada manajemen kepegawaian lebih efektif dan transparan.
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Apapun jenis dan ukuran perusahaan, Pegaw.ai hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan dan kebutuhan bisnis anda.
Banyak pekerjaan yang telah digantikan otomatisasi dikarenakan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan memperoleh hasil lebih efektif.
Tren ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan mampu menyelesaikan berbagai tugas kompleks.
Page Contents
Pengaruh Otomatisasi Industri Pada Masa Depan Tenaga Kerja
Pengertian
Otomatisasi industri adalah penggunaan teknologi perangkat lunak dan robotika untuk menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu.Otomatisasi berfokus pada peningkatan produktivitas melalui perpanjangan jam kerja mesin dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja.
Akankah Otomatisasi Menggantikan Pekerjaan Manusia di Masa Depan ?
Pada tahun 2018, PwC melakukan analisis pada lebih dari 200.000 pekerja di 29 negara untuk memahami dan memprediksi dampak otomatisasi industri kedepannya.Analisis PwC ini menemukan bahwa pekerjaan yang berpotensi mengalami otomatisasi diperkirakan sekitar 3% pada awal 2020-an, meningkatkan menjadi sekitar 20% pada akhir 2020-an, dan sekitar 30% pada pertengahan 2030.
PwC mengidentifikasi bagaimana proses tersebut berlangsung ke dalam tiga gelombang periode, yaitu:
Algorithm Wave
Berfokus pada otomatisasi tugas komputasi sederhana dan analisis data terstruktur di bidang seperti keuangan dan informasi komunikasi.Gelombang ini sudah berjalan dengan baik sekarang.
Augmentation Wave
Berfokus pada otomatisasi tugas repetitif seperti mengisi formulir, bertukar informasi melalui dukungan teknologi dinamis, dan analisis statistik data tidak terstruktur di lingkungan seperti gudang penyimpanan.Gelombang ini juga sedang berlangsung dan kemungkinan akan mencapai kematangan penuh pada tahun 2020-an.
Autonomy Wave
Berfokus pada otomatisasi kerja fisik, dan pemecahan masalah dalam situasi nyata yang dinamis serta memerlukan tindakan responsif.Salah satu contoh dari autonomy wave adalah penggunaan kendaraan tanpa sopir di industri logistik.
Gelombang ini sedang berada dalam tahapan pengembangan, tetapi mungkin akan mencapai kematangan penuh di tahun 2030-an.
Industri yang Berdampak Pada Otomatisasi
Manufaktur
Industri manufaktur cukup rentan terhadap otomatisasi dikarenakan robot dapat dengan mudah melakukan banyak tugas pekerja yang bersifat repetitif.Pengelasan dan fabrikasi bagian logam sudah dilakukan oleh robot di banyak pabrik untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Retail
Layanan industri retail seperti di restoran cepat saji, toko kelontong, dan minimarket sering digadang-gadang akan segera digantikan otomatisasi.Hal tersebut tidaklah mengherankan.
Pasalnya, sama seperti industri manufaktur, retail memiliki banyak aspek pekerjaan yang bersifat repetitif dan mudah diprediksi.
Saat ini terdapat peningkatan keberadaan kios dan vending machine yang dapat melayani pelanggan tanpa membutuhkan pekerja.
Perbankan
Industri perbankan pada dasarnya memiliki proses operasional yang bersifat repetitif dan terikat aturan tertentu.Banyak tugas seperti entri data ataupun pembukuan, dapat diotomatiskan sehingga menghilangkan kebutuhan akan pekerja.
Berdasarkan studi Oracle’s Money and Machines: 2020 Global Study, 76% pelanggan di Asia-Pasifik dan 67% secara global lebih mempercayai robot ketimbang penasihat keuangan manusia.
Studi yang terdiri dari 9.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 14 negara ini menunjukkan bahwa mayoritas orang memberikan kepercayaan besar kepada mesin untuk melakukan pekerjaan yang secara tradisional dilakukan oleh manusia.
Pergeseran tersebut disebabkan oleh perkembangan akurasi dan efisiensi robot serta biaya otomatisasi lebih rendah.
Logistik
Penerapan artificial intelligence di industri logistik memungkinkan otomatisasi kendaraan seperti van atau truk supaya mengangkut barang tanpa memerlukan supir.Otomatisasi kendaraan pengangkut membawa perubahan signifikan pada pengelolaan rantai pasokan, menghemat waktu, dan mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Namun regulasi saat ini tidak mengizinkan kendaraan dapat berjalan tanpa pengemudi.
Menurut aturan hukum di banyak negara, pengemudi masih harus berada di belakang kemudi untuk mengendalikan situasi di jalan dan menganalisis potensi risiko kecelakaan.
Regulasi ketat tersebut diperkirakan akan berubah di masa depan.
Otomatisasi Industri Masih Membutuhkan Campur Tangan Manusia
Otomatisasi memainkan peran penting dalam menjalankan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.Namun otomatisasi industri masih memerlukan campur tangan manusia, terutama ketika menyangkut pekerjaan yang mengandal aspek persepsi, kecerdasan sosial, dan kreativitas.
Artinya, mesin dan manusia harus bekerja sama supaya dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Demikian pula seperti banyak perusahaan sekarang yang mengintegrasikan aplikasi HRIS ke dalam proses pengelolaan SDM untuk merampingkan kegiatan administrasi, mengidentifikasi kandidat, dan menyediakan layanan mandiri kepada pegawai.
HRIS menganalisis data yang begitu masif agar dapat memberikan rekomendasi, mencocokkan profil, dan menyesuaikan kebijakan serta benefit sehingga tim HR dapat menghabiskan lebih banyak waktu pada aspek lain dari pekerjaan mereka.
Meskipun begitu, HRIS tetap memerlukan tim HR untuk memberikan feedback, data, dan perintah yang berkontribusi pada manajemen kepegawaian lebih efektif dan transparan.
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Apapun jenis dan ukuran perusahaan, Pegaw.ai hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan dan kebutuhan bisnis anda.
