
Kebohongan Selama Proses Rekrutmen
Kebohongan selama proses rekrutmen biasanya dilakukan kandidat di dalam CV atau pada saat wawancara untuk meningkatkan kesempatan dalam pekerjaan.Akan tetapi kebohongan juga bisa datang dari pihak HR.
Kebohongan timbul akibat adanya perbedaan antara apa yang pihak HR katakan selama proses rekrutmen dan maksud sebenarnya dari perkataan tersebut.
Sesuai dengan praktik ideal, pihak HR dilatih untuk memastikan bahwa kata-kata dan tindakan mereka tidak menunjukkan jenis bias apapun.
Pihak HR tentu tidak dapat mengatakan suatu kekecewaan maupun ketidaktertarikan secara langsung pada kandidat yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen pegawai.
Hal ini menyebabkan pihak HR menggunakan kosa kata serta kalimat tertentu yang memberikan tanda tidak langsung kepada kandidat bahwa HR belum mempertimbang dirinya.
Meskipun menginterpretasikan kalimat pertanda dari HR tidaklah mudah dan cenderung tidak jelas, memahami apa yang sebenarnya mereka maksud dapat membantu kandidat mempersiapkan mental dari situasi terburuk.
Dan yang terpenting, mengetahui kapan saatnya untuk mencari peluang lain.
Berikut kebohongan HR selama proses rekrutmen.

Page Contents
Deretan Kebohongan HR Selama Proses Rekrutmen
Selama Proses Rekrutmen Mengatakan Akan Menjadi Pertimbangan di Lowongan Mendatang
Ketika pihak HR mengatakan kepada seorang kandidat bahwa mereka akan mengingat dirinya untuk ketersediaan dan peluang di masa depan, maka kandidat tersebut sebaiknya tidak berharap banyak. Kandidat ini kemungkinan besar tidak akan pernah mendengar kabar dari perusahaan. Oleh karena itu, setiap kali kandidat berada pada sesi wawncara dan menemui kebohongan HR serupa, kandidat dapat melihat ini sebagai penolakan halus dan mencari peluang lain yang lebih berpotensi.Selama Proses Rekrutmen Menyatakan Gaji Tergantung Pengalaman
Saat mencari lowongan pekerjaan dengan menggunakan berbagai media, kandidat kerap menemukan pernyataan yang sama di sebagian besar iklan pekerjaan, Pernyataan itu berkaitan dengan gaji yang tergantung pada pengalaman kandidat di bidang pekerjaan. Hal ini merupakan strategi untuk menarik pegawai yang paling terampil ke perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan mempekerjakan pegawai berdasarkan pengalaman untuk posisi pekerjaan tingkat senior, sebagian besar posisi entry level tidak menggaji pegawai berdasarkan pada pengalaman kandidat. Penggajian justru bergantung pada persyaratan pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang ada. Kandidat harus mencoba memahami lebih jauh spesifikasi pekerjaan, posisi, dan lokasi pekerjaan untuk dapat mendapatkan gambaran seberapa besar gaji yang didapat.HR Menjelaskan Bahwa Memiliki Beberapa Kandidat Lagi untuk Disaring
Apabila HR menjelaskan bahwa mereka belum selesai dengan proses rekrutmen, kandidat harus dapat langsung memahami makna di balik pernyataan tersebut. Terkadang perusahaan sudah memutuskan siapa yang akan mendapatkan posisi pekerjaan yang dicari, tetapi perusahaan masih melakukan wawancara hanya untuk mempertahankan citra baik kepada kandidat potensial di masa akan datang. Selain itu, terdapat kemungkinan perusahaan sudah mengajukan penawaran ke kandidat lain dan sedang menunggu kabar. Jika penawaran itu tidak berhasil, kandidat yang berada di urutan berikutnya akan menjadi pertimbangan.HR Mengatakan Kandidat Akan Memiliki Jadwal Kerja Fleksibel
Perusahaan sering menyampaikan pernyataan selama proses rekrutmen bahwa akan memberikan jam kerja yang fleksibel bersama dengan fasilitas bekerja dari rumah kepada kandidat terpilih. Pernyataan ini justri salah satu cara pihak HR untuk meminta menganggap serius jam kerja pekerjaan dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Perusahaan berusaha membuat kandidat merasa lebih tertarik dengan lowongan pekerjaan dan membuat kesan kalau pekerjaan sangatlah mudah. Pegaw.ai adalah HRMS berbasis cloud yang tidak hanya memberikan solusi untuk rekrutmen, tetapi juga menyederhanakan seluruh pekerjaan tim HR. Pegaw.ai menawarkan fitur dan manfaat yang dapat mendukung kinerja perusahaan secara keseluruhan.