
Memahami Struktur Organisasi dalam Industri Manufaktur
Memiliki struktur organisasi yang kompleks dan berskala besar, industri manufaktur membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pengaturan sumber daya manusianya secara efektif.
Sumber daya manusia (SDM) di dalam suatu perusahaan adalah salah satu kunci kemudahan mensukseskan kegiatan bisnis.
Oleh karena itu, dengan adanya struktur organisasi yang komprehensif hal tersebut dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan dengan menempatkan setiap anggota organisasi pada posisi yang disesuaikan dengan bidang keahliannya.
Tentunya dalam merancang struktur organisasi yang tepat harus dapat menetapkan tipe dan juga peran dalam struktur organisasi yang tepat agar dapat menunjang dalam menyelaraskan tujuan perusahaan.
Page Contents
Definisi Industri Manufaktur
Industri atau organisasi yang bergerak di bidang manufaktur adalah suatu jenis industri yang beroperasi dengan menggunakan bahan baku mentah, suku cadang, ataupun komponen dasar yang diproduksi menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah. Dalam proses produksinya, industri manufaktur menggunakan tenaga kerja serta peralatan yang modern untuk memproduksi dalam skala besar. Dalam kegiatan proses produksi pada industri manufaktur, mencakup perakitan yang menyatukan produk menjadi produk utuh dalam beberapa tahapan. Setiap proses dan tahapan tersebut mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki masing-masing unit divisi.Karakteristik Industri Manufaktur Menghasilkan Produk
Penting untuk diketahui bahwa tipe struktur organisasi yang cocok digunakan oleh industri manufaktur adalah struktur organisasi tradisional. Dalam pengaturan SDM, struktur organisasi tradisional mengelompokkan divisi yang dibagi sesuai dengan tugas yang diberikan. Struktur organisasi tradisional akan lebih sesuai dengan industri manufaktur dikarenakan beberapa karakteristik berikut:-
Penggunaan mesin dan peralatan berskala besar
-
Proses pengelolaan produk
-
Biaya produksi yang siginifikan
-
Proses produksi yang kompleks
Struktur Organisasi Industri Manufaktur
Di antara karakteristik perusahaan industri, tentunya membutuhkan rantai komando dan alur tanggung jawab yang tepat untuk mengatur tim kerja yang digunakan industri manufaktur. Berikut adalah urutan posisi yang bekerja di balik industri manufaktur.- Direktur Direktur berada di posisi tertinggi di dalam struktur organisasi industri manufaktur. Dalam hal ini, direktur memiliki sejumlah tanggung jawab terhadap pengambilan keputusan manajerial utama untuk perusahaan. Direktur juga melakukan koordinasi aktivitas pada masing-masing departemen seperti akuntansi, pemasaran, personalia, keuangan dan departemen lainnya.
- Manajer Produksi Manajer produksi memiliki peran penting dalam memimpin pekerja produksi dan pengawas yang berhubungan dengan pengelolaan proses produksi agar menciptakan produk yang berkualitas. Manajer produksi akan bertanggung jawab kepada manajer eksekutif.
- Pekerja Produksi Pekerja produksi memiliki peran penting di dalam struktur organisasi industri manufaktur. Hal ini dikarenakan fokus utama kegiatan industri tersebut adalah proses produksi. Tanggung jawab yang diberikan berupa mempersiapkan bahan yang dibutuhkan dalam produksi, melakukan proses produksi, serta melakukan pengecekan terhadap barang produksi apakah sesuai dengan standar yang diinginkan konsumen.
- Bagian Keuangan Bagian keuangan memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan operasional perusahaan yang berkaitan dengan keuangan di dalam suatu struktur organisasi. Bagian keuangan bertanggung jawab untuk mengatur manajemen keuangan seperti pembelanjaan dan juga pemasukan dari kegiatan produksi maupun penjualan.
- Personalia & Human Resources Bagian personalia memiliki tanggung jawab dalam penempatan Sumber Daya Manusia atau pegawai yang memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk divisinya masing-masing. Sementara itu, Human Resources (HR) memiliki tanggung jawab dalam mengelola pegawai seperti proses rekrutmen, pengembangan, evaluasi serta administratif.
Tantangan terkait rekrutmen di industri manufaktur
Setiap perusahaan yang berada di dalam industri manufaktur memiliki tujuan untuk meningkatkan bisnis dengan keunggulan kualitas produk yang diproduksi. Untuk mencapai hal tersebut, ada hubungan erat antara tenaga kerja dengan mesin yang digunakan dalam melakukan proses produksi. Proses pencarian, wawancara, hingga seleksi pegawai adalah suatu perjalanan panjang yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga divisi HR atau rekrutmen. Meski memiliki kemungkinan jenjang karir yang baik dan hasil produksi yang baik, nyatanya industri manufaktur juga memiliki tantangan tersendiri.-
Kurang Inklusif
-
Asumsi Otomatisasi
-
Dampak Eksternal (ekonomi, sosio-politik)
-
Keharusan untuk upskill
