
Mengantisipasi Penurunan Kinerja Pegawai Selama Hybrid
Kinerja pegawai yang menurun adalah tantangan bagi semua perusahaan.
Transisi ke hybrid working menambah kompleksitas pendekatan yang perlu digunakan untuk mengelola kinerja pegawai.
Perusahaan perlu mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan dalam mengelola buruknya kinerja pegawai baik itu on-site maupun remote.
Hal ini mengacu pada efektivitas, kualitas, dan efisiensi dari hasil kerja pegawai.
Beberapa atau bahkan semua pegawai mempunyai fleksibilitas supaya memilih lokasi dan waktu kerja mereka.
Fleksibilitas tersebut memberikan kesempatan pegawai menentukan sistem kerja paling sesuai kebutuhan masing-masing ketimbang beradaptasi dengan standar kerja perusahaan.
Artinya, beberapa pegawai tidak akan merasakan manfaat dari sistem kerja hybrid.
Ini mungkin membuat sebagian pegawai merasa pekerjaan diberikan lebih berat apabila dibandingkan dengan rekan kerja lainnya di rumah.
Disisi lain, pegawai yang menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja remote akan menimbulkan perasaan dikucilkan dari proses diskusi dan pengambilan keputusan dikarenakan tidak berada di ruangan secara fisik.
Tetapi dengan hybrid working, perusahaan tidak dapat berasumsi bahwa semua pegawai akan berada di tempat dan waktu yang sama.
Perusahaan harus menemukan cara membangun kolaborasi yang tidak terbatas oleh jarak.
Mengelola komunikasi efektif dengan pegawai yang terpencar di berbagai lokasi tidaklah mudah.
Pasalnya, jika pegawai tidak dapat melihat atau bahkan mendengar rekan kerjanya, kemungkinan besar pesan akan sulit dipahami.
Ini membuat tempat kerja yang disediakan terkesan menjadi pemborosan sumber daya.
Namun perusahaan tetap harus menyediakan ruangan dan fasilitas kantor yang memadai ketika memberikan pilihan bekerja on-site kepada pegawai.
Sangatlah sulit memantau aktivitas pegawai yang tidak berada di kantor sepanjang waktu.
Maka dari itu, temukan cara untuk mengukur hasil kerja pegawai.
Mengomunikasikan ekspektasi secara berkala kepada pegawai berkinerja buruk dan menjelaskan seberapa besar penurunannya, akan membantu semua pihak mencapai kesamaan pemahaman.
Sebagai contoh, perusahaan mungkin memiliki jam kerja utama yang wajib diikuti oleh pegawai sebelum pandemi.
Namun dikarenakan sekarang ini pegawai perlu mengasuh anak dan tanggung jawab rumah lainnya, fleksibilitas lebih dibutuhkan untuk memungkinkan mereka menyesuaikan pekerjaan pada waktu paling sesuai.
Hal tersebut meliputi detail tentang keluarga, hobi, atau kesuksesan tugas pekerjaan sebelumnya.
Perusahaan lalu dapat memodifikasi pendekatan manajemen supaya menyesuaikan kebutuhan pegawai.
Pegawai yang berkinerja buruk mungkin akan bersifat defensif ketika menerima feedback membangun.
Meluangkan waktu untuk menciptakan hubungan dilandasi atas pengertian dan empati dapat membuat pegawai merasa lebih terbuka terhadap kritik dan saran.
Dengan data pegawai yang disimpan dan tersedia di satu tempat menggunakan HRIS, tim HR lebih mudah menemukan pola serta melihat peningkatan atau peluang perbaikan kinerja.
Menunjukkan kepada pegawai hal yang telah dilakukan dengan benar dan peningkatan apa diperlukan dapat secara drastis meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses dan pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
Transisi ke hybrid working menambah kompleksitas pendekatan yang perlu digunakan untuk mengelola kinerja pegawai.
Perusahaan perlu mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan dalam mengelola buruknya kinerja pegawai baik itu on-site maupun remote.
Page Contents
Tips Menanggulangi Penurunan Kinerja Pegawai
Pengertian
Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai adalah pengukuran bagaimana seorang pegawai memenuhi pekerjaannya dan melaksanakan tugas yang dibutuhkan perusahaan.Hal ini mengacu pada efektivitas, kualitas, dan efisiensi dari hasil kerja pegawai.
Hybrid Working
Hybrid working adalah metode bekerja yang mengombinasikan pekerja remote dan pekerja on-site.Beberapa atau bahkan semua pegawai mempunyai fleksibilitas supaya memilih lokasi dan waktu kerja mereka.
Fleksibilitas tersebut memberikan kesempatan pegawai menentukan sistem kerja paling sesuai kebutuhan masing-masing ketimbang beradaptasi dengan standar kerja perusahaan.
Tantangan Dari Pelaksanaan Sistem Hybrid Working
Ketidaksetaraan Antar Pegawai
Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh.Artinya, beberapa pegawai tidak akan merasakan manfaat dari sistem kerja hybrid.
Ini mungkin membuat sebagian pegawai merasa pekerjaan diberikan lebih berat apabila dibandingkan dengan rekan kerja lainnya di rumah.
Disisi lain, pegawai yang menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja remote akan menimbulkan perasaan dikucilkan dari proses diskusi dan pengambilan keputusan dikarenakan tidak berada di ruangan secara fisik.
Sulit Melakukan Kolaborasi
Kolaborasi lebih mudah dilakukan ketika semua pegawai duduk di ruangan sama.Tetapi dengan hybrid working, perusahaan tidak dapat berasumsi bahwa semua pegawai akan berada di tempat dan waktu yang sama.
Perusahaan harus menemukan cara membangun kolaborasi yang tidak terbatas oleh jarak.
Komunikasi yang Buruk
Komunikasi yang buruk memperlambat alur kerja, membuat pegawai kebingungan, dan kehilangan informasi penting.Mengelola komunikasi efektif dengan pegawai yang terpencar di berbagai lokasi tidaklah mudah.
Pasalnya, jika pegawai tidak dapat melihat atau bahkan mendengar rekan kerjanya, kemungkinan besar pesan akan sulit dipahami.
Menciptakan Lingkungan Kerja Hybrid yang Optimal
Hybrid working membuat lebih sedikit orang yang bekerja di kantor setiap harinya.Ini membuat tempat kerja yang disediakan terkesan menjadi pemborosan sumber daya.
Namun perusahaan tetap harus menyediakan ruangan dan fasilitas kantor yang memadai ketika memberikan pilihan bekerja on-site kepada pegawai.
Tips Mengantisipasi Penurunan Kinerja Pegawai
Menentukan Ekspektasi yang Jelas
Menangani pegawai yang kesulitan selama hybrid working memerlukan ekspektasi jelas pada kinerja diinginkan perusahaan.Sangatlah sulit memantau aktivitas pegawai yang tidak berada di kantor sepanjang waktu.
Maka dari itu, temukan cara untuk mengukur hasil kerja pegawai.
Mengomunikasikan ekspektasi secara berkala kepada pegawai berkinerja buruk dan menjelaskan seberapa besar penurunannya, akan membantu semua pihak mencapai kesamaan pemahaman.
Meninjau Proses dan Kebijakan
Kebijakan dan proses operasional dapat berkontribusi terhadap penurunan kinerja pegawai selama hybrid working.Sebagai contoh, perusahaan mungkin memiliki jam kerja utama yang wajib diikuti oleh pegawai sebelum pandemi.
Namun dikarenakan sekarang ini pegawai perlu mengasuh anak dan tanggung jawab rumah lainnya, fleksibilitas lebih dibutuhkan untuk memungkinkan mereka menyesuaikan pekerjaan pada waktu paling sesuai.
Memahami Pegawai Lebih Dalam
Tanyakan tentang tujuan dan hal apa yang pegawai pedulikan.Hal tersebut meliputi detail tentang keluarga, hobi, atau kesuksesan tugas pekerjaan sebelumnya.
Perusahaan lalu dapat memodifikasi pendekatan manajemen supaya menyesuaikan kebutuhan pegawai.
Memeriksa Kondisi Pegawai Secara Berkala
Pemeriksaan teratur merupakan kunci mengelola penurunan kinerja pegawai melalui pembentukan kepercayaan.Pegawai yang berkinerja buruk mungkin akan bersifat defensif ketika menerima feedback membangun.
Meluangkan waktu untuk menciptakan hubungan dilandasi atas pengertian dan empati dapat membuat pegawai merasa lebih terbuka terhadap kritik dan saran.
HRIS Mempermudah Pengelolaan Kinerja
Pelacakan Kinerja Lebih Mudah
Data yang dicatat secara tradisional mempersulit tim HR melihat proses perkembangan kinerja pegawai berkelanjutan.Dengan data pegawai yang disimpan dan tersedia di satu tempat menggunakan HRIS, tim HR lebih mudah menemukan pola serta melihat peningkatan atau peluang perbaikan kinerja.
Feedback Lebih Cepat
HRIS memungkinkan tim HR memberikan feedback berkala kepada pegawai, baik itu setiap harinya atau per tujuan masing-masing.Menunjukkan kepada pegawai hal yang telah dilakukan dengan benar dan peningkatan apa diperlukan dapat secara drastis meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
Laporan Kinerja Secara Real-time
HRIS memiliki fitur laporan real-time yang memungkinkan tim HR menanggapi kinerja pegawai secepat mungkin untuk memberikan penghargaan kepada pegawai berkinerja baik dan memperbaiki penurunan kinerja sebelum berdampak buruk.Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses dan pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
