Mutasi pekerjaan dalam manajemen kepegawaian merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pegawai. Namun terdapat persepsi negatif pada pelaksanaan mutasi pekerjaan yang sering dianggap sebagai hukuman atau bentuk intimidasi kepada pegawai. Padahal apabila mutasi pekerjaan diproses berdasarkan objektivitas dan indeks prestasi, pegawai akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Maka dari itu, perusahaan maupun pegawai harus memahami mutasi pekerjaan dalam manajemen kepegawaian dengan mendalam.  

Penjelasan Mutasi Pekerjaan dalam Manajemen Kepegawaian

Definisi Mutasi Pekerjaan dan Manajemen Kepegawaian

• Mutasi Pekerjaan

Mutasi adalah perubahan posisi/pekerjaan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi). Mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan pegawai untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam suatu perusahaan.

• Manajemen Kepegawaian

Manajemen Kepegawaian adalah segala upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan tingkat profesionalisme pegawai yang meliputi perencanaan, pengadaan pengembangan kualitas, penempatan, promosi, promosi, penggajian, dan kesejahteraan.

Basis Mutasi Pekerjaan

• Persyaratan Mutasi Berdasarkan UU Ketenagakerjaan

Berikut persyaratan mutasi pekerjaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

• Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, objektif, adil, dan setara tanpa diskriminasi.
• Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang sesuai keahlian, bakat, dan minat dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindungan hukum
• Penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan daerah.

• Landasan Mutasi Pekerjaan

Merit System

Merit system adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas basis ilmiah dan objektif dengan hasil prestasi kerja. Merit system merupakan dasar mutasi yang baik karena:

• Meningkatkan output dan produktivitas kerja
•  Meningkatnya motivasi kerja
• Berkurangnya jumlah kesalahan kerja
• Disiplin kerja lebih baik
• Menurunkan angka kecelakaan kerja

Seniority System

Seniority system adalah mutasi berdasarkan masa kerja, usia, dan pengalaman pegawai yang bersangkutan. Seniority system tidak objektif karena keterampilan pegawai yang dimutasi berdasarkan senioritas belem tentu mampu menduduki jabatan baru.

Spoil System

Spoil system adalah mutasi berdasarkan atas kekerabatan. Sistem mutasi ini buruk karena berbasis pada suka atau tidak suka.    

Alasan Mutasi Pekerjaan dalam Manajemen Kepegawaian

• Mutasi Pekerjaan atas Permintaan Sendiri

Mutasi dilakukan atas keinginan sendiri dari pegawai dengan persetujuan pihak perusahaan. Mutasi atas permintaan sendiri hanya berpindah dari jabatan yang peringkatnya sama baik.

• Pengalihan Tugas untuk Meningkatkan Produktivitas

Mutasi dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas dengan menempatkan pegawai yang bersangkutan ke pekerjaan atau jabatan sesuai dengan kompetensinya.

• Mutasi Sebagai Sarana Meningkatkan Semangat Bekerja

Mutasi dilakukan untuk menghindari kebosanan pegawai akibat pekerjaan yang bersifat monoton sehingga menyebabkan semangat bekerja menurun.

• Mutasi Untuk Dapat Saling Menggantikan

Mutasi dilakukan dengan maksud menggunakan pegawai berpengalaman untuk menggantikan pegawai lain yang keluar dari perusahaan ataupun sakit.

• Pemerataan Kesempatan Kerja

Mutasi dilaksanakan dengan memperhatikan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan daerah. Pegaw.ai adalah platform manajemen untuk kebutuhan divisi sumber daya manusia yang memiliki fungsi manajemen operasional dan strategis HR. Pegaw.ai dirancang untuk memenuhi regulasi terkait ketenagakerjaan sehingga perusahaan tidak perlu khawatir akan operasional HR yang belum mengikuti standar regulasi pemerintah Indonesia.