
Pemikiran Kartini dan Fakta Wanita Bekerja
Pemikiran kartini dan fakta wanita di tempat kerja adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dengan terbentuknya kemerdekaan negara Indonesia, kartini hadir sebagai inspirasi gerakan perempuan Indonesia.
Kartini melihat pendidikan modern sebagai kunci kemajuan menuju independensi wanita. Melalui sejumlah pemikirannya, Kartini secara resmi ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada tahun 1964.
Tanggal 21 April menandai momentum untuk mengenang dan menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam upaya mewujudkan kesetaraan antara laki-laki.
Meskipun upaya tersebut tidak sempat terwujud pada masa Kartini masih hidup, pemikirannya sangat terasa pada hak wanita di tempat kerja.
Berikut penjelasan pemikiran kartini dan fakta wanita di tempat kerja.

Page Contents
Penjelasan Pemikiran Kartini dan Fakta Wanita Bekerja
Biografi Singkat RA Kartini
Raden Adjeng Kartin lahir pada tanggal 21 April 1879 dari keluarga bangsawan. Ayahnya adalah seorang bangsawan Jawa yang bekerja untuk pemerintahan kolonial Belanda sebagai bupati kabupaten Jepara. Kartini mendapatkan kesempatan untuk menghadiri sekolah Belanda, yang memaparkannya pada gagasan barat dan fasih berbahasa Belanda. Selama masa remaja, Kartini mulai bertukar surat dengan beberapa teman Belanda dari masa sekolahnya setelah terpaksa menarik diri ke kehidupan tertutup yang ditentukan oleh tradisi seorang gadis bangsawan Jawa. Dia mengenal dan dipengaruhi oleh Mevrouw Ovink-Soer, istri seorang pejabat Belanda yang memiliki pemahaman sosialis dan feminis. Dalam surat-suratnya, Kartini menyatakan keprihatinannya atas penderitaan orang Indonesia di bawah kondisi pemerintahan kolonial dan peran terbatas bagi perempuan Indonesia. Dia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya sebagai model emansipasi. Setelah menikah pada tahun 1903 dengan seorang pejabat Jawa, dia merencanakan untuk membuka sekolah bagi gadis-gadis Jawa. Kartini meninggal pada usia 25 tahun akibat komplikasi setelah melahirkan anak satu-satunya.. J.H. Abendanon, mantan Menteri Pendidikan, Agama, dan Industri Hinda Belanda mengatur penerbitan surat-suratnya pada tahun 1911, dengan judul Door duisternis tot licht (Habis Gelap Terbitlah Terang)Pemikiran Kartini Sebagai Wanita yang Melawan Budaya Patriarki
-
Kedudukan Perempuan di Pernikahan
-
Poligami Adalah Sebuah Dosa
-
Budaya Patriarki Dihidupi Oleh Kebodohan Perempuan
Pemikiran Kartini dalam Fakta Wanita di Tempat Kerja
-
Memiliki Hak untuk Memperoleh Upah dan Tunjangan Sama
-
Perlindungan Kerja Malam Bagi Pekerja Wanita
- Pekerja perempuan berumur kurang dari 18 tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 pagi
- Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 pagi.
-
Larangan melakukan PHK terhadap Pekerja Perempuan
