
Pertanda Micromanaging di Lingkungan Kerja
Micromanaging dalam perusahaan dapat menghambat proses kreativitas, meningkatkan stres, menurunkan produktivitas, dan memicu burnout.
Berbagai dampak negatif ini menghasilkan tingkat turnover yang begitu tinggi.
Berikut tanda-tanda micromanaging yang perlu diantisipasi.
Gaya manajemen ini menciptakan lingkungan kerja dengan tim yang tidak merasa aman dan kurang percaya diri dalam bekerja.
Obsesi untuk mengetahui setiap informasi tidak hanya mempersulit jalan menuju kesuksesan pekerjaan tetapi juga mendorong pegawai berkualitas menjauh.
Hal ini dikarenakan atasan percaya bahwa tidak ada orang lain yang memiliki kompetensi seperti mereka.
Atasan mungkin menekankan bahwa mereka mempercayai pegawai tetapi pada kenyataannya tindakan mereka bertentangan dengan kata-kata tersebut.
Tindakan ini memunculkan rasa saling tidak percaya dan ketakutan bagi pegawai.
Sudah seharusnya atasan mengambil tindakan yang lebih memberdayakan dan mendukung permasalahan yang dialami pegawai.
Atasan akan merasa lelah terus menerus karena marah dan frustasi kepada pegawai yang tidak melakukan tugas sesuai dengan ekspektasi.
Pada akhirnya, atasan mengerjakan ulang tugas pegawai agar sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Dengan menggunakan HRIS, tim HR dapat mengotomatiskan segala tugas administrasi tersebut.
Hal ini berarti tim HR memiliki lebih banyak waktu dan tenaga untuk memikirkan strategi mengatasi micromanaging,
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Proses pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai perusahaan lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
Berbagai dampak negatif ini menghasilkan tingkat turnover yang begitu tinggi.
Berikut tanda-tanda micromanaging yang perlu diantisipasi.
Page Contents
Apa Saja Pertanda Micromanaging di Tempat Kerja?
Pengertian
Micromanaging merupakan gaya manajemen yang bertumpu pada pengawasan dan pengarahan berlebih dari atasan.Gaya manajemen ini menciptakan lingkungan kerja dengan tim yang tidak merasa aman dan kurang percaya diri dalam bekerja.
Tanda-tanda Micromanaging di Lingkungan Kerja
Obsesi Untuk Mengetahui Segalanya
Alih-alih memberikan keleluasaan, atasan mengharuskan pegawai memberitahukan perkembangan pada tugas-tugas ringan, menguasai segala akses informasi, dan beberapa kali meminta konfirmasi terhadap hal yang sama.Obsesi untuk mengetahui setiap informasi tidak hanya mempersulit jalan menuju kesuksesan pekerjaan tetapi juga mendorong pegawai berkualitas menjauh.
Kurangnya Kepercayaan
Atasan kesulitan mendelegasikan tanggung jawab dan mempercayai tim untuk menyelesaikan tugas.Hal ini dikarenakan atasan percaya bahwa tidak ada orang lain yang memiliki kompetensi seperti mereka.
Atasan mungkin menekankan bahwa mereka mempercayai pegawai tetapi pada kenyataannya tindakan mereka bertentangan dengan kata-kata tersebut.
Selalu Memeriksa Perkembangan Tugas
Atasan selalu mengecek pegawai terkait perkembangan tugas yang telah diberikan.Tindakan ini memunculkan rasa saling tidak percaya dan ketakutan bagi pegawai.
Sudah seharusnya atasan mengambil tindakan yang lebih memberdayakan dan mendukung permasalahan yang dialami pegawai.
Rasa Kelelahan Terus Menerus
Micromanaging berdampak buruk terhadap semua orang, termasuk atasan.Atasan akan merasa lelah terus menerus karena marah dan frustasi kepada pegawai yang tidak melakukan tugas sesuai dengan ekspektasi.
Pada akhirnya, atasan mengerjakan ulang tugas pegawai agar sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Peran HRIS Dalam Manajemen Pegawai
Tim HR sering menghabiskan banyak waktu pada tugas administrasi yang repetitif.Dengan menggunakan HRIS, tim HR dapat mengotomatiskan segala tugas administrasi tersebut.
Hal ini berarti tim HR memiliki lebih banyak waktu dan tenaga untuk memikirkan strategi mengatasi micromanaging,
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Proses pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai perusahaan lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
