
Tantangan Bisnis F&B Selama Hybrid Working
Bisnis F&B mengalami lonjakan permintaan produk selama pandemi.
Dengan melambatnya alur pengolahan makanan dan pekerja yang harus menjaga jarak, sulit bagi bisnis F&B untuk beroperasi pada kapasitas penuh dalam memenuhi tingginya permintaan konsumen.
Merespon situasi ini, bisnis F&B mulai tertarik dengan tren hybrid working yang memungkinkan adanya fleksibilitas terhadap alur kerja pegawai masing-masing.
Akan tetapi, bisnis F&B perlu mengetahui dan mengantisipasi tantangan selama melaksanakan hybrid working.
Beberapa atau bahkan seluruh pegawai memiliki fleksibilitas untuk memilih lokasi dan waktu kerja mereka.
Fleksibilitas yang ada memberikan kesempatan supaya menentukan sistem kerja paling sesuai kebutuhan pegawai ketimbang harus mengadaptasi standar kerja perusahaan.
Instrumen tersebut meliputi:
a. Kapan pekerjaan dapat dilakukan
b. Dimana pekerjaan dapat dilakukan
c. Kapan waktu istirahat pekerja
d. Gaji pegawai untuk bekerja pada waktu berbeda
Hal ini menambah tingkat kompleksitas kebijakan hybrid working dan memunculkan masalah penurunan tingkat retensi staf kedepannya.
Mengelola tensi permasalahan gaji berdasarkan jam kerja dan ketidakmerataan hak untuk menikmati fleksibilitas kerja membutuhkan penanganan yang cermat.
Berbeda dengan pekerja lainnya yang bisa bekerja dari rumah dan terhindar dari resiko penularan COVID-19, jenis pekerja ini tidak memiliki pilihan selain bekerja di tempat.
Tim HR ditantang memberikan keselamatan serta kesejahteraan kepada pekerja on-site sambil menjaga motivasi mereka dan memastikan keberlangsungan bisnis.
Perusahaan bertanggung jawab dalam secara proaktif mendukung pekerja remote melalui komunikasi berkala yang menangani risiko kesehatan fisik dan mental.
Jam kerja berbeda dan nilai gaji yang harus dibayarkan kepada setiap pegawai di seluruh cabang memerlukan ketelitian agar sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan.
Menyingkirkan sistem payroll tradisional dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.
Otomatisasi dari aplikasi HRIS mampu menyederhanakan proses melalui manajemen sumber daya manusia yang dapat melacak penggajian lebih baik daripada sistem perhitungan manual.
Bisnis F&B memiliki segmentasi dengan persyaratan, panduan, dan peraturan ketenagakerjaan yang berbeda-beda.
Dengan aplikasi HRIS, perusahaan dapat sepenuhnya menyesuaikan bisnis apapun, baik itu besar ataupun kecil.
HRIS memudahkan penyesuaian perubahan kebijakan ketenagakerjaan melalui pembaruan reguler oleh pengembang aplikasi sehingga perubahan tertentu dapat diberlakukan secepat mungkin.
Salah satu cabang mungkin menggunakan file excel untuk menyimpan data pekerja sementara cabang lain menggunakan dokumen fisik.
HRIS menerapkan sistem komprehensif yang menyatukan seluruh data pengelolaan ke dalam satu bentuk data terpusat.
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses dan pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
Dengan melambatnya alur pengolahan makanan dan pekerja yang harus menjaga jarak, sulit bagi bisnis F&B untuk beroperasi pada kapasitas penuh dalam memenuhi tingginya permintaan konsumen.
Merespon situasi ini, bisnis F&B mulai tertarik dengan tren hybrid working yang memungkinkan adanya fleksibilitas terhadap alur kerja pegawai masing-masing.
Akan tetapi, bisnis F&B perlu mengetahui dan mengantisipasi tantangan selama melaksanakan hybrid working.
Page Contents
Tantangan Hybrid Working Dalam Bisnis F&B
Pengertian
Hybrid Working
Hybrid working merupakan metode bekerja yang mengombinasikan pekerja remote dan pekerja on-site.Beberapa atau bahkan seluruh pegawai memiliki fleksibilitas untuk memilih lokasi dan waktu kerja mereka.
Fleksibilitas yang ada memberikan kesempatan supaya menentukan sistem kerja paling sesuai kebutuhan pegawai ketimbang harus mengadaptasi standar kerja perusahaan.
Bisnis F&B
Bisnis F&B adalah bidang bisnis penyedia jasa layanan serta penjualan makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi konsumen.Tantangan Bisnis F&B Selama Melaksanakan Hybrid Working
Kebijakan Hybrid Working yang Kompleks
Bisnis F&B harus mengarahkan banyak instrumen industri yang dapat membatasi operasional.Instrumen tersebut meliputi:
a. Kapan pekerjaan dapat dilakukan
b. Dimana pekerjaan dapat dilakukan
c. Kapan waktu istirahat pekerja
d. Gaji pegawai untuk bekerja pada waktu berbeda
Hal ini menambah tingkat kompleksitas kebijakan hybrid working dan memunculkan masalah penurunan tingkat retensi staf kedepannya.
Menangani Masa Transisi Pekerja
Bisnis F&B yang ingin mempekerjakan staf campuran berbasis kantor dan remote perlu menangani masa transisi supaya tidak menimbulkan pro & kontra.Mengelola tensi permasalahan gaji berdasarkan jam kerja dan ketidakmerataan hak untuk menikmati fleksibilitas kerja membutuhkan penanganan yang cermat.
Memotivasi Pekerja On-site
Beberapa pegawai di industri F&B terutama yang terlibat langsung pada pengolahan makanan dan minuman menjadi jenis pekerja esensial untuk bekerja secara on-site.Berbeda dengan pekerja lainnya yang bisa bekerja dari rumah dan terhindar dari resiko penularan COVID-19, jenis pekerja ini tidak memiliki pilihan selain bekerja di tempat.
Tim HR ditantang memberikan keselamatan serta kesejahteraan kepada pekerja on-site sambil menjaga motivasi mereka dan memastikan keberlangsungan bisnis.
Mendukung Pekerja Remote
Perusahaan memiliki visibilitas dan kontrol lebih rendah terhadap lingkungan kerja remote yang rentan dengan jam kerja berlebih, stres, kecemasan, dan isolasi.Perusahaan bertanggung jawab dalam secara proaktif mendukung pekerja remote melalui komunikasi berkala yang menangani risiko kesehatan fisik dan mental.
Aplikasi HRIS untuk Industri F&B
Menaikkan Produktivitas Dengan Otomatisasi
Tim HR menghabiskan banyak waktu untuk mencairkan upah akibat rumitnya mengelola pegawai di lokasi cabang berbeda.Jam kerja berbeda dan nilai gaji yang harus dibayarkan kepada setiap pegawai di seluruh cabang memerlukan ketelitian agar sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan.
Menyingkirkan sistem payroll tradisional dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.
Otomatisasi dari aplikasi HRIS mampu menyederhanakan proses melalui manajemen sumber daya manusia yang dapat melacak penggajian lebih baik daripada sistem perhitungan manual.
Bisnis F&B Membutuhkan Skalabilitas
Pengelolaan pegawai mengalami perubahan terus menerus seiring skala bisnis F&B yang berkembang secara cepat dan masif.Bisnis F&B memiliki segmentasi dengan persyaratan, panduan, dan peraturan ketenagakerjaan yang berbeda-beda.
Dengan aplikasi HRIS, perusahaan dapat sepenuhnya menyesuaikan bisnis apapun, baik itu besar ataupun kecil.
Mengatasi Masalah Regulasi yang Sering Berubah
Kelalaian dalam mematuhi kebijakan di seluruh cabang bisnis tidak hanya akan menimbulkan ketidakpuasan pekerja tetapi juga penutupan bisnis.HRIS memudahkan penyesuaian perubahan kebijakan ketenagakerjaan melalui pembaruan reguler oleh pengembang aplikasi sehingga perubahan tertentu dapat diberlakukan secepat mungkin.
Sistem Data Terpusat
Ekspansi perusahaan industri F&B sering memiliki sistem pengelolaan data pegawai yang berbeda pada setiap cabang.Salah satu cabang mungkin menggunakan file excel untuk menyimpan data pekerja sementara cabang lain menggunakan dokumen fisik.
HRIS menerapkan sistem komprehensif yang menyatukan seluruh data pengelolaan ke dalam satu bentuk data terpusat.
Pegaw.ai adalah platform kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.
Seluruh proses dan pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai lintas industri.
Mudahkan dan sederhanakan seluruh proses manajemen pegawai dalam satu platform.
