whatsapp
tantangan usaha manufaktur

Tantangan Usaha Manufaktur Dalam Hybrid Working

Usaha manufaktur sedang memikirkan kembali tentang bagaimana menjalankan bisnis yang berfungsi dalam jangka panjang.

Hal ini termasuk mempertimbangkan hybrid working yang memberikan pilihan kepada staf manufaktur untuk menggabungkan metode bekerja dari rumah dengan bekerja di kantor.

Namun, mengimplementasikan hybrid working secara efektif menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi oleh usaha manufaktur.

Tantangan Hybrid Working Dalam Usaha Manufaktur

Pengertian

Usaha manufaktur adalah jenis usaha yang beroperasi melalui produksi bahan baku mentah, suku cadang, ataupun komponen dasar menjadi sebuah produk bernilai tambah.

Dalam prosesnya, usaha manufaktur menggunakan tenaga kerja serta peralatan modern untuk melakukan produksi skala besar.

Karakteristik Usaha Manufaktur Menghasilkan Produk

Penggunaan Mesin Dan Peralatan Berskala Besar

Prosedur transformasi bahan baku menjadi bahan siap guna meliputi pemanfaatan mesin dan peralatan alat berat.

Meskipun menggunakan alat bantu, usaha manufaktur tetap memerlukan tenaga profesional untuk berperan sebagai pengawas pengendalian.

Proses Pengelolaan Produk

Terdapat dua proses produksi pada usaha manufaktur, yaitu proses terputus dan kontinu.

Pada proses terputus, produksi dilakukan jika terdapat permintaan dari konsumen.

Sementara itu, produksi kontinu adalah proses produksi yang dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti.

Biaya Produksi yang Signifikan

Biaya produksi terdiri dari biaya pengadaan bahan baku, SDM, perawatan mesin, serta pengeluaran biaya untuk hal-hal lainnya.

Meskipun usaha manufaktur mengeluarkan biaya produksi yang signifikan, peluang dari proses produksi berskala besar juga akan mendatangkan keuntungan besar pula.

Proses Produksi yang Kompleks

Usaha manufaktur memiliki proses produksi yang kompleks.

Proses produksi berlangsung secara bertahap sehingga menyebabkan terbaginya divisi yang memiliki tanggung jawab berbeda-beda, menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Koordinasi dan kerjasama seluruh divisi dibutuhkan dalam menghasilkan produk berkualitas.

Tantangan yang Dihadapi Manufaktur Selama Hybrid Working

Menentukan Peran Mana yang Memenuhi Syarat Hybrid Working

Hybrid working tidak memiliki model kerja yang terbaik untuk semua pegawai.

Bagaimana cara bekerja yang ideal bergantung pada kebutuhan masing-masing individu.

Tantangan utama bagi usaha manufaktur adalah memutuskan peran mana memenuhi syarat terhadap hybrid working dan mana yang tidak.

Pasalnya, beberapa peran tidak akan memenuhi diterapkannya hybrid working dikarenakan membutuhkan kehadiran di tempat.

Aturan yang jelas diperlukan bagi kelompok pegawai tersebut, dalam menentukan proporsi waktu bekerja di kantor atau di rumah maupun kehadiran pada rapat penting.

Memberikan Fasilitas yang Sepadan

Dikarenakan tidak semua pegawai memenuhi persyaratan terhadap hybrid working, perusahaan akan kesulitan memberikan fasilitas yang sepadan.

Staf manufaktur yang bekerja di tempat produksi mungkin merasa kehilangan benefit dari hybrid working, menciptakan adanya kecemburuan antar pekerja.

Disisi lain, staf yang bekerja dari rumah tidak dapat mengakses benefit di tempat seperti kantin bersubsidi, ruangan kerja kondusif, dan area parkir.

Hybrid Working Membutuhkan Infrastruktur Jaringan yang Modern

Staf yang bekerja dari rumah membutuhkan koneksi memadai ke sumber daya perusahaan.

Insinyur membutuhkan bandwith memadai untuk mengunduh file desain berukuran besar.

Inspektur memerlukan koneksi yang memungkinkan streaming video definisi tinggi supaya mampu mengawasi mesin secara remote.

Selain itu, usaha manufaktur perlu memastikan bahwa pegawai bekerja dengan sistem terpadu menuju tujuan yang sama, terlepas dari lokasi manapun mereka berada.

Aplikasi HRIS untuk Industri Manufaktur

Merampingkan Proses Pengajuan Benefit

Mengajukan benefit sangatlah sulit dilakukan secara manual terutama ketika jadwal kerja pegawai yang bervariasi.

Menggunakan aplikasi HRIS membuat pegawai dapat meninjau pilihan menyesuaikan waktu kerja dan membuat pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Memudahkan Pelacakan Jam Kerja

HRIS dapat melacak jam kerja dimanapun melalui perangkat mobile.

Aksesibilitas ini memungkinkan perusahaan memantau jam tenaga kerja maupun aktivitas lembur untuk menyederhanakan proses manufaktur yang kompleks.

Mengevaluasi Kinerja

HRIS memungkinkan perusahaan melacak kinerja staf manufaktur dengan peran berbeda dan mendapatkan data statistik yang dapat digunakan sebagai basis dari key performance indicator.

Memiliki semua informasi di satu tempat membantu usaha manufaktur melihat staf mana yang membutuhkan pelatihan tambahan dan dimana produktivitas bisa ditingkatkan.

Pegaw.ai adalah platform manajemen kebutuhan sumber daya manusia yang fleksibel dan komprehensif.

Seluruh proses pembuatan fitur Pegaw.ai sudah melalui tahapan riset standar kebijakan HR di berbagai perusahaan lintas industri.

Apapun jenis dan ukuran perusahaan, Pegaw.ai hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan dan kebutuhan bisnis anda.   coba gratis pegaw.ai