whatsapp

Peran Employee Self Service untuk Retensi Karyawan

Employee Self Service untuk Retensi Karyawan   Kehilangan karyawan dalam jumlah yang tidak sedikit dapat memberikan dampak merugikan bagi perusahaan. Apalagi, jika karyawan yang mengajukan pengunduran diri adalah karyawan yang memiliki potensi. Tidak hanya kehilangan sumber daya manusia, tetapi juga dapat berdampak pada produktivitas yang menyusut.   Menurut Josh Bersin, of Bersin by Deloitte, mengatakan bahwa  seorang karyawan baru membutuhkan waktu hingga dua tahun, untuk mencapai tahap produktivitas yang sama dengan karyawan lama. Ini membuktikan bahwa perusahaan yang sering “bongkar-pasang”karyawan, dapat mempengaruhi performa perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk mencegahnya, dibutuhkan strategi retensi karyawan yang tepat untuk meminimalisir terjadinya kehilangan karyawan terbaik dan pergantian karyawan yang kerap terjadi pada perusahaan.   Strategi Retensi Karyawan yang efektif   Retensi karyawan merupakan strategi yang harus dilakukan oleh perusahan untuk mempertahankan karyawan terbaik yang dimiliki agar tetap bekerja dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat retensi dalam suatu perusahaan, semakin tinggi loyalitas terhadap perusahaan untuk tetap bertahan di perusahaan. Tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga aset utama SDM yang dimiliki, tetapi juga dapat menurunkan angka employee turnover yang dapat mengurangi biaya dalam rekrutmen untuk mencari karyawan pengganti yang sebanding. Maka perlu dilakukan beberapa strategi retensi yang efektif agar menjadi solusi yang tepat bagi perusahaan.  Berikut beberapa hal strategi retensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan:  
  • Pemberian kompensasi dan benefit Kompensasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan retensi pada karyawan. karena, kompensasi menjadi salah satu alasan hal penting dan  menjadii petimbangan bagi karyawan untuk bertahan di perusahaan. Oleh karena itu, kompensasi yang diterima oleh karyawan harus berdasarkan dan sesuai atas hasil kinerja karyawan. Selain kompensasi, salah satu cara untuk mempertahankan karyawan adalah benefit., karyawan juga mempertimbangkan benefit lainnya seperti kebijakan cuti, asuransi kesehatan, dan waktu kerja. Benefit tersebut dapat meningkatkan kepuasan bagi karyawan sehingga menjadi hal pendukung untuk tetap bertahan bekerja di perusahaan.
  • Memberikan Kesempatan kepada karyawan untuk berkembang Karyawan cenderung bergabung ke dalam perusahaan bukan hanya bekerja untuk uang, tetapi untuk berinvestasi ke perkembangan karir mereka. Dengan perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang, akan menciptakan loyalitas karyawan kepada perusahaan karena telah membantu untuk memenuhi minatnya dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, perusahaan yang membuat program pengembangan sesuai dengan passion mereka, dapat mendongkrak produktivitas karena dapat meningkatnya passion/ kemampuan yang dimiliki.
  • Melakukan feedback dengan berbagai arah Adanya feedback pada karyawan atas kinerja sangatlah penting, untuk meningkatkan kesadaran dirinya atas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki agar dapat melakukan eksplorasi potensinya lebih maju ataupun memperbaiki dirinya menjadi lebih baik. Tidak hanya memberikan feedback kepada karyawan,  memperbolehkan setiap lapisan karyawan memberikan feedback yang membangun dapat meningkatkan retensi karyawan. Karena menciptakan terbukanya alur komunikasi antar karyawan, antar divisi maupun perusahaan, yang dapat mendukung terciptanya kenyamanan pada lingkungan kerja.
  • Mengapresiasikan kinerja karyawan Karyawan yang bekerja, tidak hanya membutuhkan motivasi untuk mengejar target, tetapi juga membutuhkan apresiasi terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan seperti memberikan pujian ataupun memberikan reward. Rasa dihargai dalam bentuk apresiasi terhadap pekerjaannya, tidak hanya meningkatkan retensi tetapi juga akan berdampak pada peningkatan performa karyawan tersebut.
  • Transparansi mengenai jenjang karir Jenjang karir merupakan salah satu alasan karyawan untuk tetap bekerja di suatu perusahaan. Perusahaan yang tidak memberikan transparansi terkait jenjang karir, akan memberikan perasaan ragu kepada karyawan untuk bertahan dalam perusahaan. Pentingnya komunikasi dan transparansi mengenai cara meningkatkan jenjang karir secara terukur, dapat meningkatkan retensi pada karyawan dan mereka akan semangat bekerja untuk mendapatkan kenaikan jabatan.
  Peran ESS dalam meningkatkan Retensi karyawan Sebagai seorang HR, tentunya selain bertanggung jawab  mengurusi personalia karyawan, juga bertanggung jawab atas meningkatkan retensi karyawannya. Oleh karena itu, untuk membantu dan mempermudah menerapkan strategi retensi, dibutuhkan perangkat lunak  yang membantu HRD yaitu HRIS. dalam HRIS, salah satu fitur yang dapat digunakan untuk meningkatkan retensi yaitu ESS (Employee Self Service). ESS merupakan portal yang digunakan karyawan untuk mengakses data terkait kepegawaian seperti informasi pribadi, jatah cuti, dan penggajian. Lalu apa saja peran ESS dalam meningkatkan retensi karyawan? Berikut ulasannya.  
  • Mendukung transparansi Dengan adanya ESS, dapat meningkatkan keterlibatan setiap karyawan untuk  mengakses informasi terkait kepegawaian secara mudah seperti penggajian, jatah cuti, dan absensi. Sehingga adanya transparansi, dapat meningkatkan loyalitas yang berdampak pada meningkatnya retensi karyawan.
  • Menciptakan komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan karyawan Menurut Society of Human Resources Management (SHRM) adanya teknologi pada pengelolaan karyawan,  dapat menciptakan komunikasi dan membangun engagement karyawan dengan perusahaan. Komunikasi yang buruk, dapat mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman antara karyawan dengan perusahaan. sehingga , melalui fitur  ESS, membantu membangun kualitas komunikasi antara perusahaan dan karyawan seperti memberikan informasi penting terkait kebijakan perusahaan. Sehingga, retensi karyawan dapat ditingkatkan.
  • Memberikan kepuasan pada karyawan Perusahaan perlu memenuhi segala kebutuhan karyawan dan apa yang menjadi hak karyawan. Dengan memiliki sistem administrasi yang baik seperti ESS, akan mempercepat pemenuhan kebutuhan dari karyawan, salah satunya pengajuan reimbursement dan pengajuan cuti, yang akan berdampak pada kepuasan karyawan dan meningkatnya retensi karyawan.
  • Membantu dalam mengambil keputusan ESS dapat mempercepat pekerjaan HRD dengan memvisualisasikan analisis data terkait performa karyawan. Hal tersebut dapat membantu HRD dalam mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan karyawan secara cepat dan tepat sasaran, yang akan berdampak pada retensi karyawan berpotensi karena membantu dalam meningkatkan passion yang dimiliki.
  Dari uraian tersebut, ESS menjadi solusi yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan retensi pada karyawan. Untuk itu, gunakanlah software HRIS dari Pegaw.ai yang memiliki fitur ESS, untuk memudahkan pekerjaan HRD dalam mempertahankan aset perusahaan yaitu karyawan berpotensi dan bermutu.